Rabu, 27 Februari 2013

Ondel ondel bertahan di tengah modernisasi

ondel ondel kesenian asli betawi yang berumur lebih dari ratusan tahun


bertahan di era modernisasi



             Banyak kesenian tradisional yang hilang baik itu di telan bumi , atau pun di curi karena kita tak mampu menjaga nya baik baik. hal itu sungguh membuat seperti mendapat pukulan keras tepat di wajah , karena negara yang sebesar , sekaya akan budaya dan kesenian ini bisa terjadi hal seperti itu. kemajuan zaman juga ikut andil dalam hilang nya beberapa kesenian tradisional kita "SEBENARNYA" bukan zaman nya namun manusia nya yang termakan oleh zaman hingga merasa "mungkin" malu atau apa lah melestarikan kesenian yang tradisional mereka bangga akan hal hal yang modern. padahal sebelum modern itu ada seperti sekarang manusia lebih dulu hidup di zaman sebelum nya .
              ondel ondel ini termasuk istemewa , pertunjukan rakyat yang sudah berusia ratusan tahun ini mampu bertahan di era modern seperti sekarang ini. "saya ingat dahulu waktu saya kecil masih sering di jumpai pertunjukan ondel ondel yang keliling kampung kampung untuk menampilkan pertunjukan yang menghibur sambil mengumpulkan pundi pundi rupiah. namun saat ini hampir tidak pernah saya jumpai lagi hal seperti itu sekali pun ada di pesta pernikahan orang betawi. itu pun jarang dan ga semua orang betawi menggunakan jasa ondel ondel . di daerah tangerang selatan ini memang sudah tidak pernah saya temui lagi hal hal seperti itu walau pun setau saya daerah tangerang selatan pun termasuk daerah betawi dll.
       
tentang ondel ondel

            Ondel ondel merupakan salah satu kesenian asli betawi atau jakarta . bentuk nya berupa boneka besar yang di buat dari rangka anyaman bambu dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter (wow tinggi juga ya)
dan garis tengah kurang lebih sekitar 80cm. rangka bambu dibuat sedemikian rupa agar di pegang dan di kendalikan oleh orang yang masuk ke dalem nya (bahasa modern nya operator ondel ondel).
            rambut ondel ondel terbuat dari ijuk (sapu yang buat dirumah itu loh) dan muka nya berbentuk wajah manusia namun biasanya berciri khas dengan mata nya yang melotot menyeram kan , bila ondel ondel nya berjenis kelamin laki laki biasanya memiliki kumis yang bertengger dengan gagah nya di bawah hidup sang ondel ondel (mungkin menandakan keperkasaan , ngga ngondek , sebab kalo ondel nya ngondek saya jujur saja seumur hidup belum pernah liat). biasanya wajah si pria di warnai dengan warna merah dan cewe yang putih.
          walau pun sekarang masih ada ondel ondel namun beda dengan dahulu , mengapa ? karena ondel ondel sekarang banyak yang membuat tidak melakukan syariat atau prosedur khusus yang di lakukan pada zaman dahulu seperti , memerlukan atau menyajikan sesajen sebelum pembuatan sang ondel ondel (mungkin rumit , sebab kebanyakan manusia sekaran butuh dan mau nya instant ... kaya mie aja instant). disisi ondel ondel biasanya di siapkan kemenyan yang sudah di bakar pastinya.
         ketika ondel ondel sudah berbentuk (jadi) masih ada tahap finishing (kalo ngga ngerti finishing tahap akhir) hehe ... sesajen dn kemenyan harus tetap ada di antara ondel ondel . lalu di bacakan mantera mantera yang di tujukan kepada sang roh roh halus yang menurut sebagian orang roh tersebut menunggu si ondel ondel tersebut. dan saat akan diberangkatkan ketempat tujuan pertunjukan di lakukan pembakaran kemenyan oleh pemimpin rombongan atau ketua regu. atau orang yang di tua kan.
        saat pertunjukan biasanya ondel ondel akan diiringi musik Tanjidor (nah asli betawi juga tuh) , gendang penjak betawi dan lain lain.
        gaya goyang ondel ondel sebenarnya hanya goyang kanan dan ke kiri saja sesuai dengan irama musik yang mengiringinya, lagu saat ondel ondel biasanya sih "lenggang lenggong" , kicir kiri dan lain lain .

ONDEL ONDEL BERUBAH FUNGSI

       menurut perkiraan , jenis pertunjukan ondel ondel sudah ada sebelum ada nya penyebaran agama islam di pulau jawa , semula fungsi ondel ondel itu di jadikan penjelmaan leluhur atau nenek moyang pelindung keselamatan kampung dan seisinya. ada juga versi lain yang mengatakan awalnya kesenian tradisional ini berfungsi sebagai penola bala atau pengusir gangguan gangguan roh roh jahat yang gentanyangan.
namun semua kembali pada kalian pembaca menanggapinya yang pasti lihat lah dari sisi seni nya dan budaya asli indonesia nya. (itu history yang berkembang di masyarakat betawi dahulu).
       Namun sekarang ini ondel ondel di gunakan sebagai pemeriah parade parade atau pertunjukan hiburan lainnya. seperti mengarak penganten sunatan , nikahan dan menyambut tamu terhormat yang datang ke tanah betawi .
       sekarang ini biasanya saat di pertunjukan untuk acara hiburan hiburan hanya di bawa sepasang ondel ondel saja biasanya , lelaki dan perempuan . namun tergantung kondisi juga yah . Namun pada perayaan ULANG TAHUN KOTA JAKARTA 22 juni , ondel ondel itu jumlah sangat banyak yang di pertunjukan menjadi hiburan warga dan masyarakat sekitar.
       Kenytaan dari judul artikel itu jelas membuktikan ondel bertahan hampir lebih ratusan tahun silam , karena pada ulang tahun kota JAKARTA yang ke 484 ondel ondel atau primadona betawi ini masih bertahan dan berdiri tegak di tengah perkembangan zaman sampai detik ini.
       Tentu suatu kebangga tersendiri bisa melihat tradisi kesenian yang berumur sangat tua lebih dari 1 abad itu , dan suatu kebanggan tersendiri bagi INDONESIA masih memiliki budaya budaya yang bertahan bukan hanya ondel ondel namun ratusan bahkan juta an budaya asli INDONESIA yang tersebar di tanah pertiwi ini .
       Tugas yang harus dan wajib di lakukan hanya lestarikan dan jaga baik baik warisan yang sangat berharga milik kita ini . karena kalau bukan kita siapa lagi ???? khusus nya kaum muda mudi indonesia jangan malu belajar budaya tradisional kita karena itu adalah JATI DIRI tempat lahir kita.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sekian artikel saya tentang ondel ondel ini

semoga bermanfaat dan memotivasi kita mencintai budaya negara kita

wasalam


dims.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar