Selasa, 26 Februari 2013

Debus ( banten )

debus (budaya asli banten).


Debus diartikan sebagai suatu tontonan yang memperagakan kekuatan jasmani & rohani yang besifat adi kodrati ( daya linuwih ) yang lebih populer disebut ilmu kanuragan. Debus merupakan bagian dari tarekat Qadiriyah yang merupakan ajaran dari Syech Madad ( Syech dari Bagdad) yang tidak lain adalah Syech Abdul Qodir Al-Jaelani yang bergelar Shoultanul Auliya" (Raja para Wali). Dari survey lapangan yang penulis lakukan tarekat Rifa"iyah yang dibawa oleh Syech Ahmad Rifa"i dalam ajarannya juga mengandung unsur- unsur yang pada pelaksanaannya hampir sama seperti Debus, maka anda jangan heran apabila anda menemui seni atraksi Debus yang berkibar dibawah panji-panji Tarekat Rifa"iyah . Di Indonesia Debus dikembangkan pertamakali oleh Sultan Maulana Hasanudin anak dari Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati). Debus pada dasarnya terbagi atas 2 aliran, yaitu Debus Tarekat dan Debus Ilmu : Debus Ilmu merupakan kemampuan/kekuatan yang diperoleh diluar jalur tarekat, debus ini dapat berupa tirakat & mantra-mantra dalam bahasa daerah (kejawen). Debus Tarekat merupakan kemampuan/kekuatan bathin yang diperoleh melalui amalan suatu ajaran tarekat, biasanya pelaku debus tarekat dalam atraksinya selalu menyertakan lafadz kalimat Toyyibah, seperti Lailahaillallah atau cukup illallah saja seperti amalannya para Sufi
(kebudayaan banten)



debus pun merupakan seni budaya asli kita yang harus di jaga baik baik.
walau pun banyak yang tidak berani melihat langsung atraksi debus ini
namun tetap ragam budaya indonesia kita membuktikan bahwa indonesia adalah negara yang kaya akan budaya
negara yang kaya akan suku , bahasa , agama dll namun tetap bersatu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar